Buah Rukam |
Yang paling sering dicari waktu masih kecil itu antara lain buah jambu, sawo, uni (entah apa bahasa Indonesia buah ini), serampang (gak tau juga bahasa Indonesia-nya) dan beberapa buah lain. Namun yang paling saya gemari dulu adalah buah Rukam atau Rukem (nggak penting ya hehe..). Cuma share koq, mengingat buah ini tidak pernah saya temui lagi sejak bertahun-tahun yang lalu. Jadi kangen.
Nggak peduli pohonnya setinggi apa dan punya siapa, pokoknya naik dan ambil. Buah ini cukup unik, ukurannya kurang lebih sama dengan buah cung kediro (apa ya bahasa Indonesia-nya cung kedira he..). Nah, uniknya dimana? Buah Rukam ini dapat dipetik padahal masih mentah, maksudnya enak dimakan walaupun masih mentah. Toh matang atau enggak, semua buah ya bisa dipetik. Warna mentahnya hijau. Warna matangnya merah agak kehitam-hitaman dan terkadang cenderung kecoklatan.
Rasa buah ini manis dan terkadang sedikit kelat (nah apa pula bahasa Indonesia-nya kelat ini he..). Saya tinggal di Sumatera Selatan, syukur-syukur sobat ngerti dengan bahasa daerah ini, tapi saya kira nggak beda jauh koq. Kalau buah rukam yang sudah matang di batang jelas langsung enak dimakan, nah bagaimana dengan buah rukam yang masih mentah alias masih berwarna hijau? Rasanya asem lho dan bagi saya super nggak enak. Trus, bagaimana caranya agar enak dimakan? Diperam dulu? Tidak. Cukup gulung-gulung buah rukam yang masih hijau tersebut dengan kedua telapak tangan dengan sedikit ditekan. Setelah beberapa menit, buah rukam yang masih hijau itu akan berubah menjadi merah kecoklatan dan lembut. Apabila sudah seperti itu, sudah enak dimakan. Rasanya hampir tidak ada beda dengan rasa buah rukam yang masak di batang.
Iseng-iseng cari di internet tentang buah rukam atau rukem ini. Ternyata buah ini adalah buah asli Indonesia. So, jaga kelestariannya. Sudah sekian dulu, maaf kalo informasi ini nggak penting hihi..
No comments:
Post a Comment