Krisis Ketiga Dari Sistem Ekonomi Kapitalis

Friday, May 18, 2012

krisis ekonomi kapitalis dunia

Tanda-tanda awal dari krisis ekonomi kapitalisme saat ini sebenarnya telah terlihat di Amerika Serikat pada tahun 2007. Pada akhir abad lalu, dua krisis utama telah dunia dihadapi.

Yang pertama, di awal abad kedua puluh, di awal-awal imperialisme, karena pengaruh monopoli ekonomi. Lalu timbul perang ekonomi untuk menaklukkan pasar dan akhirnya memicu Perang Dunia Pertama. Hal ini juga yang menyebabkan revolusi Rusia pada tahun 1917 (jalan keluar kiri).

Pada tahun 1929, terjadi krisis lain, "The Great Depression", dari hari ke hari ribuan orang kehilangan pekerjaan, New York Stock Exchange jatuh, resesi berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, dengan konsekuensi krisis di seluruh dunia. Kali ini muncul "jalan keluar kanan" yaitu Nazisme. Dan terjadilah Perang Dunia Kedua.

Krisis ketiga berbeda dari 2 krisis sebelumnya. Dan dalam beberapa hal yang cukup mengejutkan adalah bahwa negara-negara yang dianggap menganut sistem ekonomi "pinggiran" antara lain Cina, India, Indonesia dan Brazil, untuk saat ini cuaca ekonomi mereka jauh lebih baik ketimbang negara-negara lain, yang katanya sistem ekonomi merekalah yang paling baik. Tahun ini saja, pertumbuhan ekonomi negara-negara di Amerika Latin diperkirakan akan melampaui Amerika Serikat dan Eropa. Begitu pula yang terjadi di sisi lain dunia, Cina, India dan negara kita Indonesia, terjadi kondisi yang lebih baik karena pertumbuhan ekonomi: upah meningkat, pengangguran menurun, kredit melimpah dan penurunan suku bunga.


Jatuhnya Perekonomian Negara-Negara Barat

Di negara-negara kaya, defisit fiskal menyebabkan pengangguran (24,3 juta orang menganggur di Uni Eropa), dan utang Negara. Di Eropa, tampaknya sejarah telah terbalik : IMF mulai mengelola keuangan negara-negara di Eropa, campur tangan di Yunani dan di Italia, dan segera di Portugal. Sebagai kreditur, Jerman yang mengelola dan "melakukan apa yang telah Hitler lakukan".

Sejauh ini belum ada cara ketiga untuk keluar dari krisis ini. Semua kebijakan yang diambil oleh AS dan Eropa paliatif dan tidak memperlihatkan harapan. Dan semua itu dapat semakin diperparah oleh kebijakan perlambatan pertumbuhan ekonomi China dan pengurangan impornya. Dramatis

Perdagangan di seluruh dunia telah anjlok 20%. Ada deindustrialisasi progresif ekonomi. Apa yang kira-kira yang menjadi keuntungan bagi perusahaan untuk saat ini, adalah bahwa mereka beroperasi hari ini baik dalam produksi dan juga spekulasi. Dan melalui bank, mempromosikan finansialisasi konsumsi. Ada kredit! Kemudian "bisul pun pecah" dan menyebar seperti wabah.

Solusi

Apa jalan keluar dari krisis ketiga ini? Apakah dari "kanan" atau "kiri"?. Entahlah, Ane kagak tau, tapi Umat manusia bisa terjebak di risiko yang serius yakni perang nuklir.

Lihat saja dua krisis sebelumnya, semua "terselesaikan" dengan perang. Perang ibarat knalpot sebagai katup buang untuk krisis ekonomi. Hari ini, ribuan hulu ledak nuklir ditimbun di seluruh dunia. Tahu Nagasaki dan Hirosima kan? dua kota Jepang itu hancur seketika karena bom nuklir, bahkan efek radioaktifnya masih "membunuh" selama bertahun-tahun kemudian. Itu cuma bom nuklir kecil, atau saya sebut sebagai kumannya bom nuklir (hehe..) bila dibandingkan dengan nuklir yang ada sekarang. Saya ingat perkataan seorang petinggi militer Rusia : "Kami dapat menghapus Jepang dari peta dunia hanya dalam satu kali serangan". Sudah hampir 70 tahun sejak bom atom di jatuhkan di Jepang, teknologi nuklir kian berkembang selama itu, jadi saya yakin dengan kekuatan dahsyat bom nuklir saat ini.

Sudah waktunya untuk mengantisipasi "kiamat" ini. Carilah solusi untuk sistem ekonomi kapitalis, karena sistem kapitalis pada hakekatnya jahat, curahkan "triliun" untuk menyelamatkan pasar keuangan dan berikan kembali kepada miliaran manusia yang menderita kemiskinan dan kesengsaraan.

No comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2015. Alur Kecil.
Design by Herdiansyah Hamzah. Published by Themes Paper. Powered by Blogger.
Creative Commons License
DMCA.com