Puing-puing di Luar Angkasa Semakin Mengkhawatirkan

Thursday, April 4, 2013

Puing-puing ruang angkasa (space debris)
 
Kerry Nock dari Global Aerospace Corporation menyatakan bahwa masalah puing-puing di ruang angkasa atau space debris akan bertambah parah setiap tahun. Dia mengatakan bahwa baru-baru ini satelit orbitnya rusak karena bertabrakan dengan puing-puing di ruang angkasa, dan kejadian ini akan terus terjadi di masa-masa mendatang. Dia mengatakan memang belum ada yang bisa dilakukan untuk mengatasi puing-puing di ruang angkasa tersebut, tapi setidaknya harus mereduksi peralatan yang rusak dari orbitnya.

Sekarang, puing-puing itu menjadi sangat berbahaya terutama fragmen dari berbagai satelit yang sudah tidak lagi berfungsi lagi karena dapat merusak unit operasi, dan dalam beberapa kasus bisa menyebabkan kontaminasi nuklir atau zat beracun ketika mereka jatuh ke Bumi.

Menurut laporan yang diterbitkan pada bulan Oktober 2009 oleh kantor PBB untuk Outer Space Affairs, sekitar 300.000 benda-benda semacam ini terus mengelilingi planet kita. Adapun jumlah total benda mengorbit yang dibuat oleh manusia, berat total gabungan dari mereka diperkirakan mencapai 5000 ton, yang hanya sekitar 10 persen (sekitar 8.600 benda) saja yang masih bisa dilacak dengan radar dan optik darat. Namun, hanya sekitar 6 persen saja dari objek-objek tersebut yang aktif, yang lainnya tidak berfungsi atau merupakan fragmen yang sudah digunakan dari roket dan perlengkapan lainnya.

Jumlah puing-puing yang terakumulasi di orbit begitu banyak sehingga di masa-masa mendatang ini akan menyebabkan efek Kessler. Kepadatan kontaminasi akan menjadi tinggi sehingga tabrakan antara objek puing-puing di ruang angkasa eksponensial akan menambah jumlah puing-puing dan tabrakan baru. Hal ini bisa menyebabkan ketidakmungkinan untuk terbang ke luar angkasa dalam beberapa tahun kedepan.

Hingga saat ini, belum ada langkah-langkah efektif untuk "berlindung" dari puing-puing yang diameternya lebih besar dari 1 cm. Program ruang angkasa "Anti Puing" atau "Anti-debris" hanya terbatas untuk memantau atau mencegah puing-puing peralatan di dekat Bumi.

Namun belum lama ini, Universitas Strathclyde di Glasgow, Inggris, mengembangkan rencana untuk menyelamatkan planet ini dari asteroid, berdasar dari teknologi laser inovatif. Sekelompok satelit kecil yang dilengkapi dengan laser berenergi tinggi yang didukung oleh panel surya akan digunakan untuk tujuan ini. Diasumsikan, sinar laser akan menciptakan momentum yang akan mengarah pada penyimpangan dari lintasan objek asli. Jadi, secara teoritis teknologi yang sama dapat digunakan untuk mengatasi puing-puing di ruang angkasa,.

Kerry Nock bukan mengusulkan untuk menciptakan situasi "debris atau puing", dan hanya mengambil satelit yang terkena dampak dari orbit. Salah satu pilihan adalah dengan menggunakan trusses dengan sumber daya built-in. Ini akan menciptakan aliran elektron dalam truss konduktif, berinteraksi dengan medan magnet bumi dan solar wind (angin matahari), yang akan mendorong satelit rusak menuju atmosfer bumi. Sesampai di sana, mereka akan terbakar dan tidak akan menambah sampah orbital. Kerugian dari metode ini adalah bahwa trusses akan meningkatkan luas perangkat penampang dan oleh karena itu, akan meningkatkan risiko tabrakan dengan satelit yang berfungsi (operasional). Sangat mustahil untuk mengambil satelit yang rusak dari orbitnya dengan cepat menggunakan tali.

Pilihan kedua, yang akan sangat efektif untuk satelit-satelit "hantu" di ketinggian rendah, yaitu dengan menggunakan bola ultrathin inflatable untuk pengereman. Mereka akan dipompa dengan gas, yang secara dramatis akan meningkatkan resistensi dari satelit yang akan dihancurkan, akhirnya mereka akan turun dan terbakar di atmosfer.

Teknologi ini, kata Kerry Nock, tidak membutuhkan energi yang banyak dari pada penggunaan kabel konduktif yang berinteraksi dengan medan magnet bumi. Namun, penggunaan elemen rem ultra-thin ini tidak mungkin untuk semua kasus. Misalnya, tidak cocok untuk satelit di orbit geostasioner, karena pada ketinggian 36.000 kilometer, tingkat gesekan mendekati angka nol, dan waktu penurunannya ke atmosfer pun akan memakan waktu yang lama.

Kredit foto : www.isgtw.org

No comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2015. Alur Kecil.
Design by Herdiansyah Hamzah. Published by Themes Paper. Powered by Blogger.
Creative Commons License
DMCA.com