Pengoptimalan SEO (Search Engine Optimization) "jahat" kembali diperingatkan Google. Waspada, Google segera menghampiri kita.
Setelah perubahan sebelumnya pada page rank dan algoritma tata letak halaman, raksasa mesin pencari Google akan melakukan perubahan algoritma lain dalam minggu-minggu ini. Dengan harapan akan melumpuhkan situs-situs "Black Hat Webspam" dari hasil rayapan di mesin pencari Google.
Perubahan algoritma Google ini akan berlaku untuk semua bahasa dan pada saat yang sama dalam beberapa hari kedepan. Perubahan algoritma Google ini pada awal tahapnya akan mempengaruhi perubahan sekitar 3,1 persen hasil pencarian dari sebuah query, seperti yang diungkapkan Matt Cutts (Kepala Tim Google's Webspam) dalam postingan kemarin di blognya.
Perubahan ini ditargetkan pada situs-situs yang menerapkan taktik "kata kunci tersembunyi/isian" dan situs dengan pola link yang tidak biasa, dimana link tersebut diletakkan disebuah konten yang tidak relevan dengan link tersebut dan situs-situs dengan Auto Generate Content (AGC). Sebelumnya, kebanyakan situs-situs seperti itu masih cukup sulit untuk diidentifikasi Google. Kenyataannya memang betul, di SERP Google masih bertabur situs-situs AGC atau dengan "Black Hat" SEO. Tapi kini para insinyur Google meyakinkan bahwa situs-situs target tersebut akan segera teridentifikasi sebagai situs yang terlibat taktik webspam untuk memanipulasi posisi SERP Google.
Seperti dilaporkan sebelumnya, ada sedikitnya 9 update besar untuk algoritma Google "Panda" sejak diperkenalkan Februari lalu dengan diiringi protes-protes sepanjang pengoperasiannya. Dalam beberapa kasus "Panda", situs lain yang "tidak bersalah" dirugikan dan situs yang "bersalah" tetap eksis di peringkat atas SERP Google.
Panduan kualitas algoritma Google terbaru ini menguraikan beberapa taktik "putus asa" yang meliputi teks atau link yang tersembunyi, halaman dengan kata kunci yang tidak relevan, cloaking dan tentu saja software yang "berbahaya". Namun, tidak berarti semua teknik SEO menjadi tidak berguna di mata Google. Satu point penting dari uraian Cutts adalah teknik SEO "White Hat" masih efektif dan tetap sangat membantu berkembangnya sebuah situs. Teknik ini baik untuk semua, untuk pengguna maupun mesin pencari.
Referensi : Ars Technica, situs tentang informasi teknologi.
Penulis asli Matthew Braga
Setelah perubahan sebelumnya pada page rank dan algoritma tata letak halaman, raksasa mesin pencari Google akan melakukan perubahan algoritma lain dalam minggu-minggu ini. Dengan harapan akan melumpuhkan situs-situs "Black Hat Webspam" dari hasil rayapan di mesin pencari Google.
Perubahan algoritma Google ini akan berlaku untuk semua bahasa dan pada saat yang sama dalam beberapa hari kedepan. Perubahan algoritma Google ini pada awal tahapnya akan mempengaruhi perubahan sekitar 3,1 persen hasil pencarian dari sebuah query, seperti yang diungkapkan Matt Cutts (Kepala Tim Google's Webspam) dalam postingan kemarin di blognya.
Perubahan ini ditargetkan pada situs-situs yang menerapkan taktik "kata kunci tersembunyi/isian" dan situs dengan pola link yang tidak biasa, dimana link tersebut diletakkan disebuah konten yang tidak relevan dengan link tersebut dan situs-situs dengan Auto Generate Content (AGC). Sebelumnya, kebanyakan situs-situs seperti itu masih cukup sulit untuk diidentifikasi Google. Kenyataannya memang betul, di SERP Google masih bertabur situs-situs AGC atau dengan "Black Hat" SEO. Tapi kini para insinyur Google meyakinkan bahwa situs-situs target tersebut akan segera teridentifikasi sebagai situs yang terlibat taktik webspam untuk memanipulasi posisi SERP Google.
Seperti dilaporkan sebelumnya, ada sedikitnya 9 update besar untuk algoritma Google "Panda" sejak diperkenalkan Februari lalu dengan diiringi protes-protes sepanjang pengoperasiannya. Dalam beberapa kasus "Panda", situs lain yang "tidak bersalah" dirugikan dan situs yang "bersalah" tetap eksis di peringkat atas SERP Google.
Panduan kualitas algoritma Google terbaru ini menguraikan beberapa taktik "putus asa" yang meliputi teks atau link yang tersembunyi, halaman dengan kata kunci yang tidak relevan, cloaking dan tentu saja software yang "berbahaya". Namun, tidak berarti semua teknik SEO menjadi tidak berguna di mata Google. Satu point penting dari uraian Cutts adalah teknik SEO "White Hat" masih efektif dan tetap sangat membantu berkembangnya sebuah situs. Teknik ini baik untuk semua, untuk pengguna maupun mesin pencari.
Referensi : Ars Technica, situs tentang informasi teknologi.
Penulis asli Matthew Braga
mantab. makin serem ni mbah google. moga bener bersih jadi tarung kualitas.
ReplyDelete